Kabupaten MalangMalang Raya

Transformasi Limbah Cacing Menjadi Emas Hitam

Lahan ternak cacing seluas 2 hektar area. (Foto: Dsy/MP)

MALANG – malangpagi.com

Worm and Plant (WnP), yang dipimpin oleh Haznim sebagai pendiri dan Febby sebagai manager operasional, telah menjadi salah satu penggerak dalam bisnis vermicompost di Indonesia.

Inspirasi untuk menjual cacing merah African Nightcrawler (ANC) datang setelah Haznim melihat potensi besar cacing ini dalam menghasilkan produk bernilai tinggi.

“Melihat potensi luar biasa dari cacing merah ANC, kami memutuskan untuk mengembangkan bisnis ini. Kami memulai dengan belajar dari Adam, seorang pionir bisnis cacing ANC, yang membimbing kami di awal perjalanan ini,” ungkap Febby, Rabu (05/06/2024).

Dengan membeli 11 ton cacing ANC seharga Rp 50 ribu per kilogram dari Adam, WnP memulai produksinya. Kotoran cacing ANC diolah menjadi vermicompost atau kascing.

cacing ANC juga memiliki banyak manfaat seperti makanan ikan, makanan burung, serta ekstraknya menjadi bahan obat typus dan kosmetik. Selain itu, 80 persen bubuk cacing mengandung air, menjadikannya sangat berharga.

Setelah satu tahun belajar dan dibantu oleh Adam, WnP mulai mandiri dan memperluas pasar mereka.

“Produk pertama kami diekspor ke Kuwait, dan kemudian ke Pakistan serta Irak untuk kebun kurma. Pasar lokal juga berkembang pesat, terutama di Sumatera Barat untuk perkebunan durian,” kata Febby.

Kascing siap edar. (Foto: Dsy/MP)

Kascing yang diproduksi oleh WnP dikenal sebagai black gold, karena manfaatnya yang luar biasa untuk tanaman.

Kascing mengandung NPK alami yang baik untuk semua jenis tanaman, terutama durian, dan tidak berbau amonia seperti pupuk dari kotoran kambing atau unggas. Kascing juga membantu mengembalikan kesuburan tanah dan dapat digunakan sebagai media tanam langsung.

“Kami memproduksi 300 ton vermicompost per bulan dari 2 hektar lahan budidaya cacing,” Kami juga bekerja sama dengan petani binaan yang menyetor kascing sesuai standar kualitas WnP,” jelas Febby.

Namun, tantangan besar yang dihadapi WnP adalah mengedukasi petani tentang pentingnya menggunakan vermicompost.

“Pupuk kimia memberikan hasil cepat, tapi tidak memperbaiki kualitas tanah, Vermicompost memberikan hasil lebih lambat namun berkelanjutan dan memulihkan tanah, Harga vermicompost juga jauh lebih murah, hanya Rp35.000 per sak 40 kg,” tambah Febby.

WnP juga membuka pintu bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian di bidang ini. Untuk menjangkau segmen rumah tangga, WnP kini merambah ke toko online, melayani mereka yang bercocok tanam di rumah.

“Dengan dedikasi dan inovasi, kami berkomitmen membawa manfaat vermicompost ke lebih banyak orang, baik di dalam negeri maupun di pasar internasional,” tutup Febby. (Dsy/YD)

Related Articles

Back to top button