BeritaJawa TimurKota MalangMalang Raya

Rusia Bakal Investasi Sektor Ekonomi di Kota Malang

Deputi Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian saat berbincang dengan jajaran OPD Kota Malang di Malang Creative Center (MCC). (Foto: MK/MP)

KOTA MALANG – malangpagi.com

Pemerintah Kota Malang mengadakan kunjungan kerja dengan representatif Kementrian Perekonomian Pemerintah Federasi Rusia difasilitasi oleh Kementrian Koordinator bidang perekonomian, bertempat di Malang Creative Center (MCC), Rabu (10/1/2024).

Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi International-Kementrian Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi menyebutkan kegiatan ini untuk menunjukkan komitmen dalam memperkuat hubungan bilateral dengan negara-negara sahabat. Program kunjungan kerja kali ini, yang dipertemukan bukan lagi antara pusat dengan pusat melainkan pusat dengan daerah secara langsung.

“Program ini bertujuan agar hubungan kerjasama di berbagai sektor ekonomi dapat terjadi secara langsung bukan lagi hanya di tingkat pusat tapi hingga ke daerah,” ucapnya.

Edi menjelaskan bahwa kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebagai bagian dari strategi peningkatan ekonomi di tingkat lokal. Program ini akan menjadi langkah penting dalam meningkatkan kemitraan ekonomi antara Kota Malang dan Rusia.

“Kami percaya bahwa kolaborasi ekonomi dengan Rusia memiliki potensi besar untuk saling menguntungkan. Melalui program ini, Pemerintah federasi Rusia dapat menjajaki ataupun melihat secara langsung Kota sehingga muncul peluang kerjasama di sejumlah sektor yang strategis,” ujarnya.

Salah satu poin penting menurut Edi dalam kunjungan ini adalah penanaman modal ataupun investasi oleh Rusia di Kota Malang. “Alasan Kota Malang dipilih menjadi kota pertama ataupun satu-satunya kota di Indonesia dituju oleh program ini dikarenakan dari Rusia preferensinya yang diinginkan berbasis Ekonomi kreatif, dan menurut kami cocok yaitu Kota Malang,” tuturnya.

Edi menegaskan untuk daerah lainnya akan mendapat giliran namun jika sesuai dengan preferensi yang diinginkan oleh negara yang bersangkutan. “Kami tidak memiliki target berapa negara yang akan melakukan penjajakan seperti Rusia, dan jika ingin dijajaki maka pemerintah daerah harus mempersiapkan dirinya,” lugasnya.

“Untuk besaran investasi yang akan ditanam juga tergantung oleh bagaimana pemerintah daerah tersebut dapat memelihara hubungannya,” pungkasnya.

 

Related Articles

Back to top button